Bumi adalah planet paling nyaman
yang memiliki sumber kehidupan untuk semua makhluk hidup yang ada. Lautan dan
daratan yang ada di bumi ini telah menjadi tempat tinggal berbagai macam makhluk
hidup termasuk manusia.
Jika manusia hanya bisa bertahan
hidup di daratan yang tak terlalu tinggi dari lautan, berbeda dengan
hewan-hewan menakjubkan berikut ini. Dengan bentuk tubuh yang menyeramkan serta
kekuatan fisik yang sangat luar biasa hewan-hewan ini bisa bertahan hidup di tempat
yang bisa dikatakan sebagai neraka di dunia ini. Ada hewan yang dapat hidup di luar angkasa
bahkan ada pula yang dapat bertahan hidup tanpa makanan di gurun pasir yang sangat
panas. Oleh sebab itu pantas apabila hewan-hewan ini dijuluki sebagai hewan paling menakjubkan di dunia.
Laba-laba
loncat Himalaya
Hewan pertama ialah Laba-laba loncat
Himalaya. Yang harus diketahui tentang laba-laba ini adalah bahwa ia merupakan
hewan yang hidup di dataran paling tinggi di muka Bumi. Fakta itu dibuktikan
dengan nama latinnya yaitu Euophrys omnisuperstes, yang memiliki arti 'berdiri
di atas segalanya'.
Laba-laba Himalaya diketahui
dapat hidup di ketinggian hingga 6,7 kilometer di atas permukaan laut, tepatnya
di gunung Everest. Terbiasa tinggal di tempat mirip neraka, hewan ini bisa
hidup sangat lama tanpa harus makan, bertahan dari suhu super dingin, hingga
bertahan dari tipisnya udara. Yang lebih menakjubkan lagi, satu-satunya sumber
makanan untuk laba-laba ini adalah serangga kecil yang tidak sengaja terbawa
angin hingga ke sarangnya, tidak terbayangkan berapa lama ia harus menunggu
untuk mendapat makanan.
Semut
Sahara
Spesies semut yang tinggal di
gurun Sahara ini tercatat sebagai salah satu hewan daratan yang paling bisa
menahan panas ekstrim. Semut bernama latin Cataglyphis bicolor ini dapat
bertahan hidup pada suhu yang mencapai 70 derajat Celsius. Bahkan, jika semut
spesies lain berhenti mencari makan
ketika suhu mencapai 45 derajat Celcius, semut Sahara justru akan berburu
makanan ketika suhu sudah mencapai 45 derajat Celcius.
Semut ini juga mempunyai
kemampuan spesial, yaitu sensor penghitung langkah atau pedometer. Di
lingkungan super panas yang membuat bau jejak yang mereka tinggalkan cepat
hilang, semut Sahara dapat menghitung kembali seberapa jauh mereka melangkah
untuk dapat kembali ke sarang.
Tardigrade
Apabila ditanya hewan apa yang
paling bisa selamat dari perang Nuklir, jawaban ilmuwan pastilah hewan
Tardigrade. Alasannya sudah jelas, karena hewan sepanjang 1 milimeter ini
nyaris bisa bertahan dari berbagai 'kekejaman' alam. Tardigrade diketahui dapat hidup di suhu
paling dingin, yaitu mencapai -273,15 derajat Celsius, sampai suhu super panas,
yaitu mencapai 150 derajat Celsius. Belum cukup? Tardigrade juga bisa hidup
dengan tekanan udara mencapai 1200 kali lebih kuat, yang pasti bisa membunuh
manusia dalam sekejap.
Hewan ini pun dapat hidup 10
tahun tanpa air dan juga dapat bertahan dari radiasi sekitar 1000 kali lebih kuat
dari tingkat aman untuk manusia. Pada tahun 2007 lalu, ilmuwan juga sempat
mengirim Tardigrade ke luar angkasa. Hasilnya? Sebagian besar Tardigrade bisa
kembali ke Bumi, sehat dan bugar.
Kumbang
pipih merah
Kumbang ini banyak ditemukan di
kawasan Amerika hingga Kutub Utara. Akibat tinggal di daerah yang ekstrim,
kumbang dengan nama latin Cucujus clavipes puniceus ini mampu bertahan dari
suhu yang sangat dingin, ia dapat bertahan pada suhu mencapai -58 derajat
Celcius.
Yang jauh lebih mengesankan,
larva dari kumbang ini bisa tetap hidup di suhu -150 derajat Celcius. Untuk
melakukannya, kumbang yang hidup di kulit kayu ini memiliki protein antibeku
yang dapat mencegah darahnya berubah jadi kristal es.
Cacing
Pompeii
Jika semut Sahara adalah penguasa
dalam segi suhu panas di permukaan atau daratan, maka cacing Pompeii yang
memiliki nama latin Alvinella pompejana adalah penguasa dalam segi suhu panas di
lautan. Cacing yang hidup di dasar laut Pompeii yaitu sebuah gunung vulkanik
yang berada di Italia, dikenal sebagai hewan bersel banyak yang paling tahan pada
suhu yang panas. Bahkan cacing ini bisa berenang santai di air mendidih di atas
suhu 80 derajat Celsius!
Berdasarkan penelitian, kemampuan
tahan panas cacing Pompeii berasal dari bakteri yang belum diketahui. Bakteri
itu menutupi seluruh tubuh cacing Pompeii seperti baju zirah. Bakteri ini juga
melindungi cacing Pompeii dari zat logam panas yang dikeluarkan gunung berapi
bawah air.
Cacing
setan
Dari namanya saja, sudah bisa
diprediksikan bila hewan yang satu ini sulit untuk dimusnahkan. layaknya setan yang sering disebut tinggal di
perut bumi, cacing setan yang memiliki nama latin Halicephalobus mephisto
adalah hewan yang tinggal di bagian terdalam Bumi. Bahkan, sampai saat ini,
tidak diketahui hewan lain yang bisa tinggal lebih dalam di bawah tanah dari
pada cacing setan.
Cacing dengan panjang setengah
milimeter ini baru ditemukan pada tahun 2011 lalu. Letak penemuannya juga
ekstrim, sekitar 3,6 kilometer di bawah tanah sebuah tambang emas di Afrika
Selatan. Menurut penelitian, casing mephisto sudah berada di tempat itu sejak 3000
hingga 12.000 tahun lalu. Tinggal di tempat ekstrim, cacing ini telah berevolusi
dan mampu bertahan dari tekanan batuan kuat, dan dapat hidup tanpa oksigen.
Itulah keenam hewan menakjubkan
yang memiliki daya tahan tubuh sangat luar biasa, sehingga mereka dapat hidup di
wilayah-wilayah yang sangat ekstrim.
Post a Comment