Setelah Perang Dunia
Kedua, dunia dibagi menjadi dua blok geopolitik besar, memisahkan ke dalam
wilayah komunisme dan kapitalisme. Hal ini menyebabkan Perang
Dingin, di mana istilah Dunia Pertama sering digunakan karena relevansi
politik, sosial, dan ekonomi. Istilah itu sendiri pertama kali diperkenalkan
pada akhir tahun 1940 oleh PBB. Saat ini, istilah Dunia Pertama tidak memiliki
definisi resmi.
Secara umum Dunia Pertama
dianggap sebagai negara-negara kapitalis, industri, kaya, serta maju yang
sejajar dengan Amerika Serikat dan Britania Raya setelah Perang Dunia II.
Definisi ini mencakup sebagian besar negara-negara Amerika
Utara, Eropa Barat, Australia dan Jepang. Dalam masyarakat
kontemporer, Dunia Pertama dipandang sebagai negara yang memiliki ekonomi
paling maju, pengaruh terbesar, standar hidup tertinggi, dan teknologi
terbesar.
Dunia Kedua mengacu
pada mantan negara-negara Sosialis, negara-negara industri yang secara
resmi merupakan negara yang tergabung dalam Blok Timur, sebagian besar
wilayah dan pengaruhnya berasal dari Uni Soviet. Setelah Perang Dunia
Kedua usai, ada sembilan belas negara komunis. Namun setelah jatuhnya Uni
Soviet, hanya tersisa lima negara sosialis tetap yaitu: Tiongkok, Kuba, Laos, Korea
Utara dan Vietnam.
Seiring dengan istilah
Dunia Pertama dan Dunia Ketiga, istilah-istilah tersebut digunakan untuk
membagi bagian negara di bumi dalam tiga kategori besar. Konsep
Dunia Kedua ini digunakan untuk menggambarkan negara-negara yang berada di
antara kemiskinan dan kemakmuran, banyak dari negara-negara tersebut yang
sekarang menjadi negara-negara kapitalis.
Selanjutnya, makna sebenarnya
dari istilah Dunia Pertama, Dunia Kedua dan Dunia Ketiga berubah dari yang
berbasis pada ideologi politik menjadi definisi ekonomi negara. Teori tiga
dunia telah dikritik karena dinilai kurang baik dan relativit usang untuk
pengkategorian lewat angka, oleh karenanya para sosiolog telah menciptakan
istilah baru yaitu "maju", "berkembang", dan
"terbelakang" sebagai istilah penggantinya.
Istilah Dunia Ketiga
pun muncul selama Perang Dingin untuk menentukan negara-negara yang
tetap tidak selaras dengan baik terhadap NATO dalam hal ini yaitu Amerika
Serikat, negara-negara Eropa Barat dan sekutu yang mereka wakili
sebagai Dunia Pertama, atau Blok Komunis dalam hal ini yaitu Uni
Soviet, Cina, Kuba, dan sekutu yang mereka wakili sebagai Dunia Kedua.
Dunia Ketiga disematkan kepada negara-negara seperti di Afrika, Amerika Latin, Oceania dan Asia.
Istilah ini juga kadang-kadang identik dengan negara-negara dalam Gerakan
Non-Blok.
Karena sejarah yang
kompleks dengan berkembangnya makna dan konteks, tidak ada yang jelas atau
disepakati mengenai definisi dari Dunia Ketiga. Beberapa negara di Blok
Komunis, seperti Kuba, juga sering dianggap sebagai Dunia Ketiga. Karena
banyak negara Dunia Ketiga yang sangat miskin, dan non-industri. Hal itu
menjadi patokan untuk merujuk kepada negara-negara miskin sebagai negara-negara
Dunia Ketiga, namun istilah Dunia Ketiga ini juga sering dipergunakan bagi
negara-negara dengan pertumbuhan industri baru
seperti Brazil atau China. Selama beberapa dekade terakhir,
istilah Dunia Ketiga telah digunakan untuk mengindikasikan Negara Kurang
Berkembang, Dunia Selatan dan Negara Berkembang, yang jelas istilah ini
menggambarkan negara-negara miskin yang telah berjuang untuk mencapai
pembangunan ekonomi yang stabil.
Post a Comment